| |||||
| Pengertian Islam
|
| |||
| MENURUT ETIMOLOGIS Makna Islam secara etomologis adalah : 1. Ketundukan dan penyerahan diri Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karena setiap Muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri kepada ketentuan Allah SWT
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (QS.Ali imran (3):83) Katakanlah:"Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan):"Marilah ikuti kami". Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Rabb semesta alam,
"Maka demi Tuhan-Mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
2. Keselamatan "Hai ahli kitab, sesungguhnya telahd atang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepada mubanyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan".
Serta berarti keselamatan dan damai. Sebab, orang yang telah memeluk Islam dan rnengerjakan tuntutannya akan selamat di dunia dan akhirat serta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian sejati. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawwakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Anfal (8) :61) " Hai orang-orang yang beriman masuklah kedalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syeithon. Sesungguhnya syeitho itu musuh yang nyata bagimu.
4. Kesejahteraan "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya, dibawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan".
MENURUT ISTILAH Sedangkan menurut istilah, berislam berarti : menundukan dan menyerahkan diri sepenuh-penuhnya, secara mutlak, baik lahir maupun batin, kepada Allah swt untuk Ia atur sesuai dengan kehendak-Nya. Dan kehendak-kehendak Allah swt itu tertuang secara utuh dalam agama yang Ia turunkan kepada umat manusia, sebagai petunjuk abadi dalam menjalani kehidupan mereka dimuka bumi, melalui perantara seorang Rasul, Muhammad SAW, yang kemudian Ia beri nama "Islam". Asas ketundukan dan penyerahan diri itu adalah pengakuan yang tulus dari lubuk hati bahwa kita dan seluruh alam semesta adalah ciptaan Allah swt. Karena itu Allah swt berhak mengatur segenap ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi jelaslah bahwa lafadz Islam digunakan sebagai nama dari dien dan peraturan yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Allah menerangkan bahwa siapa yang mencari dien selain Islam tidak akan diterima amal perbuatannya dan di akhirat termasuk orang yang merugi "Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya. Dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi."(QS: Ali Imran :85) |
| |||
| Karakteristik Dienul Islam
|
| |||
| Sebagai sebuah sistim, Islam mempunyai karakteristik yang membedakannya sengan sistim-sistim yang lain. Karakteristik adalah ciri-ciri umum yang menjadi bingkai dari keseluruhan ajaran Islam, cara pandang Islam terhadap berbagai permasalahan eksistensial seperti Tuhan, alam, manusia dan kehidupan, serta interpretasinya terhadap berbagai peristiwa selamanya akan berada dalam bingkai ciri-ciri umum tersebut.
1. Rabbaniyah 2. Insyaniyah 3. Syumuliyah 4. Basathoh 5. Al-'adalah 6. Tawazun 1. Robbaniyyah Robbaniyyah adalah nisbat kepada kata Rabb yang berarti Tuhan.
"Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya". (QS : As-Syuura:13) Sumber ajaran merupakan titik perbedaan paling signifikan antara berbagai ideologi. Sumber ajaran Islam adalah Allah swt, Tuhan semesta alam, Tuhan yang menciptakan manusia dan yang paling mengetahui hakikat manusia serta apa saja yang dibutuhkannya; kebutuhan fisik, ruh dan akalnya. Ia adalah sumber yang terpercaya yang memiliki semua hak dan kelayakan untuk mengatur manusia. Kekuatan sumber itu melahirkan rasa aman untuk menerima kebenaran dan menghilangkan keraguan. Ia bukan saja membawa kebenaran mutlak, tapi juga terjaga validitasnya sepanjang masa. "Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu". (QS.Al-Baqaroh (2):147) "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya".
Semua ideologi lain memiliki kelemahan mendasar karena sumbernya adalah manusia yang tidak pernah bisa membebaskan diri dari hawa nafsu, keterbatasan, kelemahan dan ketidakberdayaan. Ideologi manusia tidak pernah sanggup melampaui hambatan ruang dan waktu dan dengan mudah usang dan dibuangn kemasa lalu oleh ketidaksesuaian. Robbaniyyah tujuannya, maksudnya adalah tujuan pertama dan terakhir dien Islam adalah agar manusia menyembah Allah. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (QS: Adz- Dzariyaat :56) 2. Insaniyyah `Alamiyyah (Kemanusiaan yang universal) Yang dimaksud dengan kemanusiaan yang universal adalah bahwa Islam diturunkan sebagai petunjuk untuk seluruh manusia bukan khusus suatu kaum atau golongan "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS: Al-Anbiyaa':107) "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebayakan manusia tidak mengetahui." (QS: Saba' :28) 3. Syamil ( Lengkap dan mencakup) Yang dimaksud syamil adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik yang kecil rnaupun yang besar sekalipun, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan." (QS: Al-An'am:38) "(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia, Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."
4. Al Basathoh (Mudah) Yang dimaksud mudah adalah bahwa ajaran Islam mudah untuk dikerjakan, tak ada kesulitan sedlkitpun, sebab Islam tidak membebankan manusia suatu kewajiban kecuali sebatas kemampuannya "Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan".
"Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS: Al-Maidah :6) "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS: Al-Baqorah:286). 5. Al 'Adalah (Keadilan yang mutlak) Maksudnya, tujuan Islam adalah menegakan keadilan mutlak dan mewujudkan persaudaraan dan persaudaraan ditengah kehidupan manusia serta memelihara darah, kehormatan, harta, keturunan dan dien mereka. " Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adaillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS: Al-Maidah :8) "Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga ia sampai Ahmadsa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kemampuannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. ( QS: Al-An'aam :152) "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan karib kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjdai saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. ( QS: An-Nisaa':135)
Yaitu Islam dan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara jasad dan ruh, antara dunia dan akhirat "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS: Al-Qashash:77). Sebagai contoh diantara ajaran Islam adalah "Apabila maslahat pribadi berbenturan dengan kepentingan umum maka yang didahulukan adalah kepentingan umum". Oleh sebab itu, Islam mengharamkan riba dan membolehkan jual beli. Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. (QS: Al-Baqorah:215) Dalam hal keseimbangan antara kebutuhan ruhiyah dan jasadiyah Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya badanmu memililki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan ke!uargamu juga memiliki hak atasmu, maka berikanlah hak pada setiap yang punya hak". 7. Perpaduan antara Tsabat (tidak berubah) dan Murunah (menerima Perubahan) Diantara ciri khas dien Islam adalah perpaduan antara tsabat dan murunah. Tsabat (tetap) pada pokok-pokok dan tujuannya, murunah pada cabang, sarana dan cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala keadaan yang timbul. Dan dengan sifat tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya Islam tidak dapat larut dan tunduk terhadap persoalan zaman dan perputaran waktu. |
| |||
| Ruang Lingkup Dien Islam
|
| |||
| Secara global kandungan Islam dapat kita bagi kepada tiga bagian: 1. Pokok dan Fondasi (asas) yang terdiri atas: · Aqidah adalah kumpulan kebenaran-kebenaran mutlak (aspek) teoritis yang wajib diyakini dan dipercaya kebenarannya. yang mencakup: Dua kalimat Syahadat dan Rukun Iman yang enam (QS: Albaqarah (2):177). "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa". (QS. 2:177) · Ibadah, yaitu: shalat, zakat, puasa dan haji.
2. Bangunan (bina'), Hal itu terlihat pada sistem hidup, sepertil; · Sistem politik, seperti: Musyawarah " Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". (QS. 3:159) Perdamaian "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu". (QS. 2:208)
Hukum ((6:57/12:40)
· Sistem Perekonomian, seperti: Utang piutang
· Sistem Keprajuritan, seperti:
3. Pendukung dan penopang (muayyidat), yaitu; · Jihad (22:39,40)
· Amar ma'ruf dan nahi munkar
Islam tidak bisa berdiri kecuali bila terdapat fondasi. Dan Islam belum berdiri sempurna bila bangunannya belum berdiri. Dan bangunan tidak akan berdiri tegak bila tidak ada penopangnya. |
| |||
| Batasan Antara Islam dan Kafir
|
| |||
| BEBERAPA ASPEK KEYAKINAN SESEORANG MUSLIM TERHADAP ISLAM o Islam adalah wahyu Allah (42:3)
o Islam adalah dienul haq (61:9)
o Islam adalah dien yang lurus (12:40/30:30)
o Islam adalah dien yang bersih (39:3)
Hal-hal yang membatalkan Keislaman seseorang Faktor-faktor yang membatalkan Islam diantaranya: o Seluruh bentuk syirik (4:116)
o Siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu dengan kekafirannya atau membenarkan madzhabnya maka ia kafir menurut ijma. o Barangsiapa berkeyakinan bahwa petunjuk selain Nabi SAW lebih Sempurna dari petunjuknya (Nabi) atau hukum selain Nabi lebih baik hukumnya sebagaimana mereka yang mengutamakan hukum-hukum thoghut atas hukum Allah maka Ia kafir menurut Al-Quran (5:44,45,47,50)
o Siapa membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa Nabi SAW walaupun ia mengerjakannya ia kafir menurut Ulama (47:9)
o Sihir (2:102) o Memberi pertolongan kepada kaum musyrik untuk memerangi orang Islam (5:51)
o Berkeyakinan bahwa ada sebagian manusia yang tidak diwajibkan mengikuti Nabi SAW maka ia kafir menurut ijma & o Berpaling dari dienullah (Islam), tidak mau belajar dan tidak mau mengamalkannya (32:22). |
| |||
| Sistem Islam dan Sistem Jahiliyah
|
| |||
| PERBANDINGAN DIENUL ISLAM DENGAN JAHILIYAH Dienul Islam:
Dan demikianlah telah pasti berlaku ketetapan azab Rabbmu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka adalah penghuni neraka. (QS. 40:6)
"Dia-lah yang mengutus Rasulnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci". (QS. 61:9)
Adapun Jahillyyah
|
|
Selasa, 18 Agustus 2009
Mengenal Islam
Langganan:
Postingan (Atom)